contoh perhitungan naive bayes dengan excel


contoh perhitungan  algoritma naive bayes dengan excel





berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana cara perhitungan algoritma naive bayes dengan ms exxcel sebelum saya membahasnya pada kali ini penerapanya saya pada sebuah sistem pakar berbasis web mendiagnosia tanaman kentang sistem pakar ini menggunakan algoritma naive bayes dalam rumus perhitunganya 

   sebelumnya penjelasan dulu apa itu algoritma naive bayes 
 

Naive bayes adalah tekhnik prediksi berbasis probabilistic sederhana yang berdasar pada penerapan teorema Bayes (aturan Bayes) dengan sebuah asumsi independensi (ketergantungan) yang kuat (naïf). Dapat dikatakan, pada Naïve Bayes Model yang digunakan adalah “model fitur independen”. Dalam Bayes (terutama Naïve Bayes), makna independensi yang kuat pada fitur adalah bahwa sebuah fitur dalam suatu data tidak berkaitan dengan ada atau tidaknya fitur lain dalam data yang sama. (Prasetyo, 2012). Prediksi Bayes yang berdasarkan pada teoroma Bayes memiliki rumus umum seperti pada persamaan 1.(Prayoga et al., 2018).

 

                                                   P ( H | E) =  p (E|H) x p(H)

                                                                         p ( E )

 

Penjelasan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:   

-     Probabilitas akhir ( Posterior ) bersyarat sebuah hipotesis H terjadi jika diberikan bukti ( evidence) E terjadi. Rumus posterior dinotasikan sebagai P(H|E).

-   Probabilitas suatu bukti E terjadi maka mempengaruhi hipotesis H (likehood). Rumus likehood dinotasikan sebagai P(E|H).

-     Probabilitas awal (Prior) hipotesis H terjadi tanpa melihat bukti apapun. Prior dinotasikan sebagai   P(H).

-       P(E) Probabilitas awal bukti E terjadi tanpa melihat hipotesis/bukti  yang lainya.

Yang menjadi ide dasar dari tujuan aturan Bayes adalah bahwa hasil hipotesis dari hipotesis atau peristiwa (H) bisa diperkirakan berdasarkan pada beberapa bukti (E) yang diamati.

 

        menentukan nilai probabilitas

Nilai p(H) adalah nilai probabilitas hipotesis / penyakit tanpa faktor (gejala) apapun. Sedangkan p(E|H) adalah nilai probabilitas suatu gejala pada suatu penyakit tertentu.

 

Contoh perhitungan pada objek tanaman kentang


dari hasil penelitian terdapat hasil penyakit tanaman kentang sebagai berikut


Tabel Probabilitas Penyakit

ID Rekomendasi/Hipotesa

Daftar Kerusakan

H1

Penyakit Busuk Daun

H2

Penyakit Layu Bakteri

H3

Penyakit Busuk Umbi

H4

Penyakit Fusarium

H5

Penyakit Bercak kering

H6

Penyakit Karna Virus


Dan Gejala yang ada pada tanaman  kentang sebagai berikut


IDGejala

Daftar Gejala

G1

Terdapat bercak-bercak pada daun bagian tengah dan tepi

G2

daun membusuk / mati

G3

Bercak-bercak melebar, bulat berwarna cokelat atau hitam

G4

Serangan dimulai pada daun yang tua

G5

 Pucuk daun /titik tumbuh layu

G6

daun bagian bawah menguning

G7

Titik tumbuh yang layu menjalar ke batang dan daun yang sudah tua hingga akar

 

 

G8

Seluruh tanaman/rumpun tanaman layu

G9

daun menguning dan menggulung

G10

daun layu kering

G11

Bagian dalam tanah terdapat Bercak bercak berwarna coklat

 

 

G12

akar membusuk

G13

umbi membusuk

 

G14

Tanaman tiba-tiba layu

 

 

G15

Tulang daun berwarna kuning

 

 

G16

Jika batang dibelah, jaringan batang daun berwarna cokelat

 

 

G17

Tanaman mengering

 

 

G18

daun warna coklat tua

 

 

G19

daun berbecak kecil tersebar tidak teratur

 

 

G20

permukaan kulit umbi bercak gelap , kering berkerut dan keras

 

 

G21

Serangan menyebar ke daun yang muda

 

 

G22

Tanaman tumbuh kerdil

 

 

G23

umbi kecil pucat

 

G24

daun menguning dan jaringan mati

G25

Tanaman terlihat pucat

 

 

dari hasil penelitian mendapatkan  data gejala dfan penyakit tanaman  kentang setelah didapatkan 2 data tersebut langkah selanjutnnya adalah mencari nilai probabilitas setiap data penyakit  sebelum

Itu kita mengelompokan terlebih dahulu gejala berdasarkan penyakitnya

Contohnya seperti   pada uji 1 yang termasuk gejala = G1,G2,G3,G4 DAN G5 Adalah kesimpulan penyakit H1

Jadi kita lihat table sebelumnya untuk dapat memahami

 

1

Uji 1

G1,G2,G3,G4

H1


Tabel Dataset Pakar

No

Dataset

Gejala

Rekomendasi Pakar

1

Uji 1

G1,G2,G3,G4

H1

2

Uji 2

G1,G2,G3

H1

3

Uji 3

G1,G2,G4

H1

4

Uji 4

G1,G3,G4

H1

5

Uji 5

G2,G3,G4

H1

6

Uji 6

G1,G2

H1

7

Uji 7

G1,G3

H1

8

Uji 8

G1,G4

H1

9

Uji 9

G2,G3

H1

10

Uji 10

G2,G4

H1

11

Uji 11

G3,G4

H1

12

Uji 12

G4,G2

H1

13

Uji 13

G1

H1

14

Uji 14

G2

H1

15

Uji 15

G3

H1

16

Uji 16

G4

H1

1

Uji 17

G5,G6,G7,G8,G9

H2

2

Uji 18

G5,G6,G7,G8

H2

3

Uji 19

G5,G7,G8,G9

H2

4

Uji 20

G6,G7,G8,G9

H2

5

Uji 21

G5,G6,G7

H2

6

Uji 22

G5,G7,G8

H2

7

Uji 23

G5,G8,G9

H2

8

Uji 24

G6,G7,G8

H2

9

Uji 25

G6,G8,G9

H2

10

Uji 26

G7,G8,G9

H2

11

Uji 27

G5,G6

H2

12

Uji 28

G5,G7

H2

13

Uji 29

G5,G8

H2

14

Uji 30

G5,G9

H2

15

Uji 31

G6,G7

H2

16

Uji 32

G6,G8

H2

17

Uji 33

G6,G9

H2

18

Uji 34

G7,G8

H2

19

Uji 35

G7,G9

H2

20

Uji 36

G8,G9

H2

21

Uji 37

G5

H2

22

Uji 38

G6

H2

23

Uji 39

G7

H2

24

Uji 40

G8

H2

25

Uji 41

G9

H2

1

Uji 42

G10,G11,G12,G13,G14

H3

2

Uji 43

G10,G11,G12,G13

H3

3

Uji 44

G10,G12,G13,G14

H3

4

Uji 45

G11,G12,G13,G14

H3

5

Uji 46

G10,G11,G12

H3

6

Uji 47

G10,G12,G13

H3

7

Uji 48

G10,G13,G14

H3

8

Uji 49

G11,G12,G13

H3

9

Uji 50

G11,G13,G14

H3

10

Uji 51

G12,G13,G14

H3

11

Uji 52

G10,G11

H3

12

Uji 53

G10,G12

H3

13

Uji 54

G10,G13

H3

14

Uji 55

G10,G14

H3

15

Uji 56

G11,G12

H3

16

Uji 57

G11,G13

H3

17

Uji 58

G11,G14

H3

18

Uji 59

G12,G13

H3

19

Uji 60

G12,G14

H3

20

Uji 61

G14,G10

H3

21

Uji 62

G10

H3

22

Uji 63

G11

H3

23

Uji 64

G12

H3

1

Uji 65

G13,G14,G15,G16,G17

H4

2

Uji 66

G13,G14,G15,G16

H4

3

Uji 67

G13,G15,G16,G17

H4

4

Uji 68

G14,G15,G16,G17

H4

5

Uji 69

G13,G14,G15

H4

6

Uji 70

G13,G15,G16

H4

7

Uji 71

G13,G16,G17

H4

8

Uji 72

G14,G15,G16

H4

9

Uji 73

G14,G16,G17

H4

10

Uji 74

G15,G16,G17

H4

11

Uji 75

G13,G15

H4

12

Uji 76

G13,G16

H4

13

Uji 77

G13,G17

H4

14

Uji 78

G14,G15

H4

15

Uji 79

G14,G16

H4

16

Uji 80

G14,G17

H4

17

Uji 81

G15,G16

H4

18

Uji 82

G15,G17

H4

19

Uji 83

G16,G17

H4

20

Uji 84

G15

H4

21

Uji 85

G16

H4

1

Uji 86

G18,G19,G20,G21

H5

2

Uji 87

G18,G19,G20

H5

3

Uji 88

G18,G20,G21

H5

4

Uji 89

G18,G19,G21

H5

5

Uji 90

G19,G20,G21

H5

6

Uji 91

G18,G19

H5

7

Uji 92

G18,G20

H5

8

Uji 93

G18,G21

H5

9

Uji 94

G19,G20

H5

10

Uji 95

G19,G21

H5

11

Uji 96

G20,G21

H5

12

Uji 97

G18

H5

13

Uji 98

G19

H5

14

Uji 99

G20

H5

15

Uji 100

G21

H5

1

Uji 101

G22,G23,G24,G25

H6

2

Uji 102

G22,G23,G24

H6

3

Uji 103

G22,G24,G25

H6

4

Uji 104

G22,G23,G25

H6

5

Uji 105

G23,G24,G25

H6

6

Uji 106

G22,G23

H6

7

Uji 107

G22,G24

H6

8

Uji 108

G22,G25

H6

9

Uji 109

G23,G24

H6

10

Uji 110

G23,G25

H6

11

Uji 111

G24,G25

H6

12

Uji 112

G22

H6

13

Uji 113

G23

H6

14

Uji 114

G24

H6


Setelah di dapat hasil datasetnya lalu kita menghitung setiap nilai probabilitasnya disin I terterla nilai bobot dan jumlah munculnya di dapat dari table percobaan / uji coba missal di H1 / penyakit 1 itu terdapat 16 uji coba , H2 dapat 25 uji coba dan seterusnya hingga setelah di dapat hasil junmlah muncul dari uji coba lalu di bagikan

Missal 16 / 14 = 0.14 dan seterusnya 

Didapat dari banyaknya kerusakan yang muncul berdasarkan hasil data set

(Jumlah kemunculan penyakit / jumlah keseluruhan data)

Tabel Probabilitas Penyakit

ID Rekomendasi/Hipotesa

Daftar Kerusakan

Bobot

Jumlah Muncul

H1

Penyakit Busuk Daun

0.140350877

16

H2

Penyakit Layu Bakteri

0.219298246

25

H3

Penyakit Busuk Umbi

0.201754386

23

H4

Penyakit Fusarium

0.184210526

21

H5

Penyakit Bercak kering

0.131578947

15

H6

Penyakit Karna Virus

0.122807018

14

Total

1

114

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Misal contoh dari gejala 1 kenapa nilainya 0.6 jawab  

9/16 = 0.56  nilai 9 di dapat dari jumlah G1 PADA H1 uji coba sedangkan 16 adalah jumlah muncul dari table penyakit

 

 

Tabel Kemunculan Rekomendasi berdasarkan Fakta

ID Fakta/Gejala

ID Penyakit

 

 

 

 

 

 

H1

H2

H3

H4

H5

H6

G1

0.56

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

G2

0.53

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

G3

0.53

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

G4

0.56

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

G5

0.1

0.44

0.1

0.1

0.1

0.1

G6

0.1

0.44

0.1

0.1

0.1

0.1

G7

0.1

0.48

0.1

0.1

0.1

0.1

G8

0.1

0.56

0.1

0.1

0.1

0.1

G9

0.1

0.36

0.1

0.1

0.1

0.1

G10

0.1

0.1

0.52

0.1

0.1

0.1

G11

0.1

0.1

0.48

0.1

0.1

0.1

G12

0.1

0.1

0.57

0.1

0.1

0.1

G13

0.1

0.1

0.52

0.43

0.1

0.1

G14

0.1

0.1

0.39

0.43

0.1

0.1

G15

0.1

0.1

0.1

0.62

0.1

0.1

G16

0.1

0.1

0.1

0.67

0.1

0.1

G17

0.1

0.1

0.1

0.48

0.1

0.1

G18

0.1

0.1

0.1

0.1

0.53

0.1

G19

0.1

0.1

0.1

0.1

0.53

0.1

G20

0.1

0.1

0.1

0.1

0.53

0.1

G21

0.1

0.1

0.1

0.1

0.53

0.1

G22

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.57

G23

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.57

G24

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.57

G25

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.50



 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan:

1 comment

  1. Saya gak paham di tabel dataset pakar itu kan menguji probabilitas gejala yang ada di setiap penyakit kan ya?

    Kalau H1 itu ada 4 gejala berarti 4 x 4 = 16
    Kalau H2 itu ada 5 gejala berarti 5 x 5 = 25
    nah kalau H yang lainnya kok beda bang?

    H3 itu ada 5 gejala kok 23?
    H4 itu juga 5 gejala kok 21?
    H5 itu 4 gejala kok 15?
    H6 itu 4 gejala kok 14?

    Mohon penjelasan yang lengkap ya bang / mbak.

    ReplyDelete

Top Ads

Bottom Ads